Dosen Unesa: Konsumsi Gula Bukan Penyebab Utama Diabetes – Diabetes melitus sering kali dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih.

Namun, menurut Desty Muzarofatus Sholikhah, dosen Ilmu Gizi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan juga Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), konsumsi gula bukanlah penyebab utama diabetes.

Penyakit ini lebih kompleks dan juga melibatkan berbagai faktor yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat dan juga gaya hidup yang tidak sehat.

Baca juga : Cara Masuk Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Makassar

1. Pemahaman Dasar tentang Diabetes

Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang di tandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh yang di peroleh dari makanan, terutama yang mengandung starlight princess 1000 karbohidrat.

Pada individu yang sehat, hormon insulin yang di produksi oleh pankreas membantu mengatur kadar glukosa dalam darah dengan memindahkannya ke sel-sel tubuh untuk di gunakan sebagai energi.

Gangguan Metabolisme Karbohidrat:

  • Peran Pankreas dan Juga Insulin: Pankreas memiliki peran penting dalam memproduksi insulin. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang di hasilkan tidak berfungsi dengan baik.
  • Kadar Glukosa Darah: Ketika insulin tidak bekerja dengan efektif, glukosa tetap berada dalam darah dan juga tidak terserap oleh sel-sel tubuh, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.

2. Faktor Penyebab Diabetes

Menurut Desty Muzarofatus Sholikhah, diabetes bukan hanya di sebabkan oleh konsumsi gula berlebih. Ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini:

Pola Makan dan Karbohidrat:

  • Karbohidrat Sederhana: Makanan sehari-hari yang tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan juga slot777 makanan ringan juga berkontribusi besar dalam meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
  • Pola Makan Tidak Sehat: Pola makan yang tidak seimbang dan juga tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes.

Obesitas dan Resistensi Insulin:

  • Kelebihan Berat Badan: Orang yang mengalami obesitas lebih rentan mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
  • Peradangan Kronis: Obesitas sering kali di sertai dengan peradangan kronis yang dapat mengganggu kerja insulin dan metabolisme karbohidrat.

Gaya Hidup Tidak Sehat:

  • Kurang Aktivitas Fisik: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh dan meningkatkan risiko resistensi insulin.
  • Stres dan Kurang Tidur: Stres kronis dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah dan sensitivitas insulin.

3. Konsumsi Gula dan Diabetes

Meskipun konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, gula bukanlah satu-satunya faktor penyebab penyakit ini. Tubuh manusia sebenarnya tidak memerlukan makanan manis secara khusus. Kebutuhan akan makanan manis lebih sering di sebabkan oleh keinginan pribadi daripada kebutuhan biologis.

Batasan Konsumsi Gula:

  • Konsumsi Harian: Bagi penderita diabetes yang kadar gula darahnya sudah stabil, konsumsi gula harian tidak boleh melebihi dua sendok makan.
  • Alternatif Gula: Sebagai alternatif, penderita diabetes dapat menggunakan pemanis buatan yang rendah kalori untuk mengurangi asupan gula tanpa mengorbankan rasa.

4. Pencegahan dan Pengelolaan Diabetes

Untuk mencegah dan mengelola diabetes, penting untuk menjalani gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan manajemen stres yang baik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Pola Makan Seimbang:

  • Konsumsi Serat: Meningkatkan konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah.
  • Batasi Karbohidrat Sederhana: Mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang lebih lambat di cerna oleh tubuh.

Aktivitas Fisik:

  • Olahraga Rutin: Melakukan olahraga rutin seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol berat badan.
  • Aktivitas Harian: Menambahkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian, seperti naik tangga atau berjalan kaki, juga dapat memberikan manfaat kesehatan.

Manajemen Stres:

  • Teknik Relaksasi: Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
  • Tidur yang Cukup: Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas untuk mendukung fungsi metabolisme yang optimal.

Kesimpulan

Diabetes melitus adalah penyakit kompleks yang melibatkan berbagai faktor, termasuk gangguan metabolisme karbohidrat, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat. Meskipun konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes, gula bukanlah penyebab utama penyakit ini.

Untuk mencegah dan mengelola diabetes, penting untuk menjalani gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan manajemen stres yang baik.

Dengan langkah-langkah ini, di harapkan kita dapat mengurangi risiko diabetes dan meningkatkan kualitas hidup.